![]() |
Sajak Cinta Untuk Istri |
1. kita berdua tahu bahwa bersama itu tidak selamanya | namun tetap sulit bagiku membayangkan bila saatnya
2. sementara masa berpisah saja sudah demikian sengsara | bagaimana bila dipisah tanah dan dunia lagi terpejam mata
3. kosong hati dan renggang jiwa saat menjauh dari dirimu | bersamamu itu penawar dan bercanda denganmu itu candu
4. begitulah resah kualihkan jadi doa saat meninggalkanmu | dan rindu kutumpahkan dalam sujud mengadu pada Tuhanmu
5. kita memang makhuk yang lemah lagi tak kuasa | dipermainkan oleh kasih sayang amanah Sang Kuasa
6. karenanya aku tak sanggup meninggalkanmu dalam keadaan lemah | karenanya kelalaianmu itu pasti tersebab bimbinganku yang salah
7. karena bisa jadi malam ini adalah saat bersama terakhir | jangan sampai sedih dan sesal adalah yang terakhir diukir
8. yang kita tahu ialah tiada sesiapa yang tahu ketentuan mati | apakah engkau yang lebih dekat atau aku yang mendahului?
9. takkan pernah aku meninggalkanmu dalam keadaan tidak ridha | karena ridha Allah pada istri itu tergantung ridha suaminya
10. aku tak menjamin bila aku pergi maka aku bisa pulang kembali | pun tidak bisa menjamin saat aku pulang engkau masih menanti
11. bila tak mengenal tawakal sungguh cinta hanya menyiksa | namun bila kita berserah pada-Nya maka itu bagian karunia
12. mungkin ini cara Allah melatih kita bersiap menuju perpisahan hidup | mungkin ini cara Allah membuat kita melakukan yang terbaik
13. memanfaatkan setiap waktu yang ada memaafkan setiap dosa yang ada | bercanda selagi sempat dan membimbingmu selagi ada masa
14. merancang masa depan anak-anak bersamamu | menyiapkan saat berpisah juga bersama buah-buah hatimu
15. hidup ini beribadah pada Allah sampai tiada penyesalan | karena meninggalkan dunia sedang belum cukup bekalan
16. engkau titipan Allah maka harus disiapkan untuk dikembalikan | begitupun aku titipan Allah yang kelak juga akan didatangi kematian
17. semoga pertemuan dan perpisahan itu bagian ibadah | semoga kesenangan dan kerinduan ini membawa berkah
18. "bila ini pertemuan yang terakhir kali | bagaimana aku membahagiakan istri?" [Felix Siauw/Jikindra Blog]
Tweet
2. sementara masa berpisah saja sudah demikian sengsara | bagaimana bila dipisah tanah dan dunia lagi terpejam mata
3. kosong hati dan renggang jiwa saat menjauh dari dirimu | bersamamu itu penawar dan bercanda denganmu itu candu
4. begitulah resah kualihkan jadi doa saat meninggalkanmu | dan rindu kutumpahkan dalam sujud mengadu pada Tuhanmu
5. kita memang makhuk yang lemah lagi tak kuasa | dipermainkan oleh kasih sayang amanah Sang Kuasa
6. karenanya aku tak sanggup meninggalkanmu dalam keadaan lemah | karenanya kelalaianmu itu pasti tersebab bimbinganku yang salah
7. karena bisa jadi malam ini adalah saat bersama terakhir | jangan sampai sedih dan sesal adalah yang terakhir diukir
8. yang kita tahu ialah tiada sesiapa yang tahu ketentuan mati | apakah engkau yang lebih dekat atau aku yang mendahului?
9. takkan pernah aku meninggalkanmu dalam keadaan tidak ridha | karena ridha Allah pada istri itu tergantung ridha suaminya
10. aku tak menjamin bila aku pergi maka aku bisa pulang kembali | pun tidak bisa menjamin saat aku pulang engkau masih menanti
11. bila tak mengenal tawakal sungguh cinta hanya menyiksa | namun bila kita berserah pada-Nya maka itu bagian karunia
12. mungkin ini cara Allah melatih kita bersiap menuju perpisahan hidup | mungkin ini cara Allah membuat kita melakukan yang terbaik
13. memanfaatkan setiap waktu yang ada memaafkan setiap dosa yang ada | bercanda selagi sempat dan membimbingmu selagi ada masa
14. merancang masa depan anak-anak bersamamu | menyiapkan saat berpisah juga bersama buah-buah hatimu
15. hidup ini beribadah pada Allah sampai tiada penyesalan | karena meninggalkan dunia sedang belum cukup bekalan
16. engkau titipan Allah maka harus disiapkan untuk dikembalikan | begitupun aku titipan Allah yang kelak juga akan didatangi kematian
17. semoga pertemuan dan perpisahan itu bagian ibadah | semoga kesenangan dan kerinduan ini membawa berkah
18. "bila ini pertemuan yang terakhir kali | bagaimana aku membahagiakan istri?" [Felix Siauw/Jikindra Blog]
5 komentar
sajak yang bagus Mas, sayang saya belum beristri ^^
follow balik ya..
hehehe
punya istri enok lho mas
ya saya do'akan semoga segera mendapatkan jodoh...
oke...
wah, romantis..
wah, romantis..
memang semestinya begitu
karena romantis itu ibadah (selama dengan istri/suami sendiri)
Speak Up Your Mind!
Tell us what you're thinking!